Ada banyak fenomena
yang terjadi dalam dunia pendidikan Indonesia, ada yang membawa dampak buruk
ada pula yang membawa dampak baik. Semua tergantung pada cara kita memandang
dan menanggapi setiap fenomena yang terjadi. Berikut ini ada 3 fenomena seputar
dunia pendidikan di Indonesia beserta pembahasannya ditinjau dari sudut pandang
beberapa teori.
FENOMENA
1 “HOMESCHOOLING”
sumber:
hadisupeno.com/pendidikan/57-fenomena-pendidikan-homeschooling.html
Pendidikan
Homeschooling saat ini sedang marak-maraknya dilakukan oleh para orang tua
kepada anaknya untuk bersekolah tetapi sekolahnya di rumah dengan bantuan guru
yang bisa jua gurunya adalah orang tua,guru private,atau para tutor mengajar
anak di rumah.Ia tidak terikat pada lembaga pendidikan konvensional seperti
sekolah atau lembaga nonformal lainnya.Tetapi kurikulum yang digunakan mengacu
pada kurikulum pemerintah.
PEMBAHASAN
- Teori
Psikologi Pendidikan
Berdasarkan teori pendidikan dapat diketahui dalam artikel
tersebut bahwa anak-anak dapat memiliki program apa saja yang dia sukai untuk
dapat bersekolah salah satunya homeschooling tersebut.Jika dulu homeschooling
diperuntukkan bagi anak-anak yang berkebutuhan khusus. Dengan adanya homeschooling ini,setiap anak dapat mengembangkan
potensial yang ada pada dirinya sesuai mata pelajaran yang disukainya secara
maksimal,anak homeschooling jua lebih aktif dan serius dalam pembelajaran
belajar dirumahnya daripada diluar rumah seperti sekolah. Tapi homeschooling
ada jua dampak negatifnya,kurangnya sosialisasi seorang anak terhadap
lingkungan luarnya atau kurangnya sosialisasi terhadap teman sebayanya dalam
pengalaman hidup.Dan jika anak homeschooling cuma belajar bersama guru atau
tutor yang mengajarinya,dan gak adanya persaingan untuk mencapai prestasi atau
sebuah peringkat atau juara siapa yang paling pintar diantara yang pintar atau
diantara teman-teman sebayanya.itu salah satu dampak negatifnya homeschooling.
2.
Teori Pendidikan Keluarga
Dalam pembahasan teori ini terhadap artikel tersebut bahwa
anak-anak yang homeschooling walaupun tidak belajar di sekolah namun mereka
dapat belajar di rumah bersama keluarganya.dalam hal ini anak hanya
bersosialisasi dengan keluarganya tanpa adanya teman sebaya nya.Keluarga bisa
dianggap sebagai pengganti temannya sehingga keluarga yang tinggal bersamanya
dalam satu rumah dianggap sudah seperti temannya.Misalnya peran orang tua
sebagai keluarganya yang sekarang dekat padanya yaitu mengetahui segala
perasaannya yang sedang sedih,kacau,maupun senang,pembentuk kepribadian mental,
sikap dan perilaku anaknya kepada orangtuanya.Dalam hal ini peran orang tua
terhadap anaknya sangat penuh dalam hal apapun yang masih berada di lingkungan
keluarganya.Orang tua dapat mengetahui,mengontrol,dan menasehati perilaku2 anak
yang baik maupun yang tidak baik daripada jika anak berada di sekolah dan juga
dapat mengompakkan antara anak dan orang tua.Jika berada di sekolah tentu saja
orangtua hanya sepintas tahu bagaimana perilaku anaknya itupun kalau dikasi
tahu oleh gurunya.itu makanya orangtua salah satunya memilih homeschooling utk
dapat anaknya dapat belajar dengan baik
3. Teori Bimbingan Sekolah
Dalam pembahasan dari teori bimbingan sekolah dapat
diketahui dalam artikel tersebut bahwa anak-anak homeschooling dapat belajar
dengan baik dan dapat mengekspresikan dirinya atau mengembangkan
bakatnya,membentuk kepribadian dan karakter sifat anak tersebut sesuai
pengetahuan yang didapatnya dari tutor atau guru tanpa harus belajar di
sekolah.sistem pengajarannya sama seperti sistem pengajaran/kurikulum yang
dibuat oleh pemerintah yaitu dengan dibantu oleh guru-guru atau tutor yang
datang ke rumah untuk belajar bersama anak tersebut.Memang dalam teori Gadner
dikatakan bahwa intelegensi setiap anak berbeda-beda walaupun begitu bukan
berarti anak yang belajar di rumah intelegensi lebih rendah dari pada anak2
reguler yang biasa belajar di sekolah.malah dapat kita lihat dari pembahasan
artikel diatas,anak2 yang homeschooling lebih bagus nilainya atau lebih tinggi
nilainya pada saat ujian nasional daripada anak2 reguler biasa yang belajar di
sekolah.itu salah satunya menunjukkan sebenarnya ada jua manfaat keduanya2 anak
di sekolahkan di salah satunya tersebut.
FENOMENA 2
“KEBOCORAN UAN”
Ujian Akhir
Nasional merupakan tolak ukur bagi para pelajar untuk dapat menerima predikat
lulus dalam menamatkan pendidikannya. Ujian Akhir Nasional yang memiliki
standar nilai kelulusan cukup tinggi menjadi momok menakutkan untuk para
pelajar. Kebanyakan pelajar merasa cemas akan tidak lulus, pihak sekolah
sendiripun akan merasa malu bila para siswa di sekolahnya tidak dapat lulus
dalam Ujian Akhir Nasional. Ketakutan pihak sekolah dan para pelajar
tersebutlah yang akhirnya membuka cela untuk mencoreng nama baik UAN dengan
melakukan berbagai kecurangan untuk dapat meluluskan para pelajar.
PEMBAHASAN
- Teori
Psikologi Pendidikan
Teori
psikologi pendidikan tentu saja mengajarkan etika yang baik
bagi pengajar ataupun pelajar dalam proses pembelajaran. Namun bila pada kasus
seperti fenomena diatas tentunya itu sudah melenceng jauh. Nama pendidikan
sudah tercoreng oleh ulah oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. Perilaku
curang dalam ujian nasional akan menjadi pengajaran yang buruk bagi para
penerus bangsa. Seharusnya para guru memberikan motivasi para pelajar agar mau
bekerja keras untuk mendapat nilai ujian yang baik, bukan malah meluruskan
tindakan pelajar yang menyalah.
2.
Teori Pendidikan Keluarga
Keluarga adalah
faktor yang sangat mempengaruhi sikap dan perilaku seorang anak, apabila
seorang anak dididik oleh keluarga yang baik tentunya anak tersebut akan
bertingkahlaku baik pula. Namun jika sang anak tidak di berikan pengajaran yang
baik dirumah maka dalam bermasyarakat tentunya sang anak juga akan bermasalah.
Dalam kasus kecurangan unjian nasional sebenarnya peran keluarga atau orang tua
memiliki andil yang cukup besar. Apabila sedari kecil orang tua sudah
menanamkan nilai kejujuran pada sang anak tentunya anak tidak akan mau
melakukan kecurang pada ujian nasional. Dan bila orang tua juga telah
mengenalkan sikap berjiwa besar dalam menerima kekalahan sang anaknya tentunya
tidak akan begitu cemas untuk menghadapi ujian akhir nasional.
3. Teori Bimbingan Sekolah
Sekolah sebagai
rumah kedua para pelajar, sudah selayaknya menjadi tempat bernaung dan belajar
bagi para pelajar. Penanaman nilai-nilai kejujuran dan etika yang telah dibawa
dari rumah seharusnya dapat diterapkan disekolah. Namun jika akhirnya malah
terjadi kejadian seperti kebocoran ujian akhir nasional didalam sekolah, dapat
dipastikan sekolah tersebut tidak menjujung nilai kejujuran dan sportifitas.
Pihak sekolah belum mampu untuk mendidik perilaku para pelajarnya karena
perilaku pihak sekolah sendiri masih belum benar.
FENOMENA 3
“EKONOMI PENGHAMBAT PENDIDIKAN”
Bukan menjadi
rahasia umum jika uang adalah pengatur segala macam urusan di negara ini. Uang
adalah hal terpenting bagi seseorang untuk dapat memenuhi hal yang
diinginkannya. Begitu juga dengan pendidikan di negeri ini yang dapat diraih
jika seseorang memiliki uang yang cukup. Di Indonesia masih banyak daerah
terpencil yang belum terjangkau pendidikan. Masyarakat daerah terpencil yang
sudah mengenyam bangku pendidikan mendapat porsi pendidikan yang berbeda dengan
masyarakat kota dikarenakan kekurangan biaya, tenaga pengajar, sarana prasarana
sekolah, dan masih banyak lagi hal yang menjadi faktor mengapa pendidikan
begitu langka di beberapa tempat di tanah air bahkan pelaksanaan pendidikan di
Indonesia kurang merata terkesan tidak
diperdulikan.
PEMBAHASAN
- Teori
Psikologi Pendidikan
Berdasarkan teori
psikologi pendidikan ada beberapa tindakan yang bisa
ditawarkan sekalipun hanya untuk sekedar meminimalisir ketidakseimbangan antara
pendidikan di desa dan dikota antara lain
a. Membentuk pandangan
positif mengenai pentingnya pendidikan
b. Memilih
strategi atau metode pembelajaran yang sesuai.
c. Memberikan
bimbingan atau bahkan memberikan konseling.
d. Memfasilitasi
dan memotivasi belajar peserta didik.
g. Menilai
hasil pembelajaran yang adil
h. memperhatikan
minat dn prestasi siswa khususnya siswa yang kurang mampu
2.
Teori Pendidikan Keluarga
Keluarga didesa
dengan keluarga di kota memang memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Mulai
dari cara pandang dan berfikir sampai cara mendidikan seorang anak. Kebanyakan
keluarga didesa tidak begitu memprioritaskan pendidikan anaknya, terutama anak
perempuan yang dianggap hanya akan tinggal dirumah. Dengan keterbatasan
keluarga didesa pihak yang paling bertanggungjawab untuk fenomena ini adalah
pemerintah. Pemerintah harus lebih memperhatikan semua masyarakat dari berbagai
macam kalangan. Bila pemerintah mau tanggap untuk melakukan sosialisasi
tentunya pola pikir masyarakat desa akan bisa lebih maju (desa= daerah
terpencil)
3. Teori Bimbingan Sekolah
Sekolah didaerah
terpencil tentunya sangat jauh berbeda dengan sekolah didaerah perkotaan.
Sarana prasarana yang berbeda, tenaga pengajar yang kekurangan dan akses menuju
sekolah yang kurang baik membuat pendidikan jadi begitu mahal. Semua hal
tersebut tergantung pada kebijakan pemerintah, apabila pemerintah mau
memperhatikan pendidikan didaerah terpencil seperti tenaga pengajar yang baik
sarana dan prasarana yang bagus pendidikan di sekolah-sekolah daerah terpencil
akan dapat maju dan setara dengan pendidikan didaerah kota besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar